Dilarang Copas

Monday, April 30, 2012

Antara Aku dan Dia


Di suatu masa dalam hidupku pernah ku temui seorang gadis yang bisa membuat ku nyaman dan bahagia jika berada didekatnya. Dan dialah gadis pertama yang memberi tahu bagaimana indahnya mencintai dan dicintai, walaupun kami tidak mempunyai hubungan sebagaimana sepasang kekasih, disaat aku ingin ungkapkan seluruh perasaan ku yang sebenarnya kepada dia, ternyata aku sudah terlambat, aku tak mungkin ungkapkan isi hatiku yang sebenarnya kepada dia, karena dia meninggalkan aku untuk selama-lamanya.

Cerita ini berawal pada saat aku duduk di bangku SMA, pada saat itu hari mulai beranjak siang dan akupun berangkat sekolah seperti biasanya. Dan setelah aku sampai dikelas, teman-temanku sedang ramai membicarakan tentang siswi baru pindahan dari luar kota yang gosipnya akan mulai masuk pada hari ini di kelas kami, akupun tidak terlalu banyak memikirkan tentang soal anak baru itu, karena menurutku hal yang seperti itu sudah biasa dan bukan sesuatu hal yang aneh untuk dibicarakan. Tak terasa bel masuk telah berbunyi, dan wali kelas kami masuk dan memperkenalkan siswi baru itu.

aku tersadar bahwa ini bukan sesuatu yang biasa, karena anak baru itu bisa dikatakan perempuan yang sempurna dimataku, karena dia memiliki sesuatu yang berbeda dan tak bisa aku jelaskan dan semua perempuan yang pernah aku kenal tidak memilikinya. Tak terasa dia sudah selesai memperkenalkan dirinya. wali kelasku memintanya duduk disebelahku, karena kebetulan dari semester satu aku duduk sendirian.

Dan aku pun memberanikan diri untuk menyapanya dan berkenalan dengannya, lalu aku pun mulai basa-basi menanyakan dimana rumahnya, kenapa dia pindah, sampai aku bertanya berapa nomor hand phone-nya. Dan ternyata dia itu orangnya ramah, dan cepat beradaptasi sehingga aku pun sempat bercanda dengannya sampai-sampai kami tidak memperhatikan pelajaran.

Waktu istirahat pun tiba dan aku mengajaknya ke kantin sekolah, dia pun dengan senang hati menerima ajakanku tersebut, dikantin kami bercerita tentang banyak hal, seperti kebiasaannya waktu disekolahnya dulu sampai kami pun membicarakan masalah pribadi masing-masing, dan aku sempat terdiam dan sedikit kaget begitu dia menanyakan soal apakah aku sudah punya pacar, tentu jawabku tidak karena aku masih takut untuk hal-hal seperti itu, sampai-sampai teman-temanku sendiri suka mengejek tentang hal itu, dan aku bertanya balik kepadanya dan anehnya alangkah senangnya aku ketika mendengar jawabannya sama seperti yang aku jawab.

Singkat cerita sejak aku berkenalan dengannya, dia semakin akrab denganku dibandingkan dengan teman-teman yang lain, mungkin dikarenakan aku teman pertamanya di kelas dan di sekolah atau entahlah. Waktu dirumah pun aku sering smsan atau sekedar telpon-telponan mengenai masalah sekolahan atau curhat-curhatan  dengannya sampai-sampai pulsaku habis setiap harinya.

tak terasa kami pun sekarang duduk dikelas XII, berarti aku sudah bersahabat dengannya kurang – lebih satu tahun lamanya. aku pun mulai memberikan perhatian yang lebih kepadanya, dan dia pun merespon apa yang telah aku berikan kepadanya. mulai sejak itu kami sering pergi berduaan, dari nonton berdua ke bioskop, makan malam berdua, main kerumahnya atau kerumahku, dan disekolah pun dimana ada dia selalu saja ada aku dan sampai-sampai kami pun menjadi bahan olokan teman-teman sekelas, tapi kami tidak marah, kami cuma tersenyum, saling menatap satu sama lain, kami pun tersipu malu karena olok-olokan teman sekelas.

sewaktu kami pergi berkemah ke puncak, acara perpisahan kelas, tanpa sepengetahuan teman-teman  kami berdua pergi jalan-jalan mengelilingi sekitar daerah kemah tersebut. Sedang asyiknya jalan-jalan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, barangkali memang sebutan kota bogor sebagai kota hujan benar adanya, kami pun berlari-lari dengan maksud mencari tempat untuk sekedar berteduh dan akhirnya kami menemukan sebuah pondok, dan kami pun amat sangat kedinginan, didalam pondok itu tiba-tiba dia menatapku dalam dan kemudian dia memegang tanganku sambil berbisik peluklah aku sebelum dingin memelukku, kemudian aku memeluknya, akhirnya tak terasa hujan pun telah reda, dan kami pun kembali ke kemah, dan ternyata teman-teman kami sedang mencari kami, mereka kira kami hilang, mereka bertanya kemana kami berdua pergi tadi, aku hanya  bisa bilang kalau kami cuma jalan-jalan saja. semenjak kejadian itu hubungan kami semakin dekat saja, kedua orang tua kami pun menyangka kalau kami berpacaran.

tibalah saat suatu hari yang tidak seperti biasanya, dia pamit kepada ku untuk pergi keluar kota untuk menghadiri acara keluarganya, disanalah perasaanku mulai tak enak, dan tak tahu kenapa aku merasa sangat khawatir, aku sempat melarangnya untuk pergi, tapi dia berkata “kalau kamu memang sayang kepada ku maka relakanlah aku pergi”, dan aku pun sempat terdiam untuk sesaat, kemudian tiba – tiba dia mencium keningku, dan berkata “jangan khawatirkan aku karena aku akan bahagia disana”,

Ternyata kekhawatiranku menjadi kenyataan, mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan tabrakan dengan sebuah bus, orang tuanya dapat diselamatkan, tetapi dia tidak terselamatkan. aku sangat menyesal karena aku tidak bisa melarangnya, dan aku sangat sedih karena aku kehilangan seorang gadis yang amat aku cintai, tapi aku rela dan tenang karena aku tahu pasti dia bahagia disana.  Dan aku yakin dia merasakan apa yang aku rasakan padanya....
mwski taj pernah terungkapkan kata.

candra rochmanto,
Bandung, 28 Maret 2009

Thursday, April 26, 2012

Siap LDR Berarti siap...


siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap menjadi telinga, pendengar cerita yang terjadi sepanjang hari. Siap jadi teman diskusI untuk hal-hal yang kadang besar kadang kecil, kadang penting kadang gak penting yang ia tuturkan dari jarak yang jauh dari kita. Siap jadi bahu, siap memiliki dada yang luas, tempat curhat, tempat menumpahkan segala penat, tempat meluapkan segala rasa, tempat berbagi bahagia.

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap dengan dering telepon tengah malam yang mengejutkan, mendebarkan, dan mencemaskan. Siap dengan jerit-jerit sms dan email-email yang panjang yang menggantikan obrolan ini-itu setiap hari. Siap mengelurkan dan mengumpulkan dana abadi karena pulsa tali udara dan koneksi internet bisa mengalir tak henti-henti karena curhat yang tak habis-habis.

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap mendapat perhatian kecil yang romantis dan kejutan-kejutan manis yang pastinya belum tentu ada dalam hubungan normal jarak dekat. Jarang berselisih, jarang bertengkar, jarang berdebat terlalu lama sampai berhari-hari, sebab waktu yang sedikit dan sempit menjadikan semuanya terjaga dan teramat berharga.

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap menjadikan cuaca, matahari, hujan, pelangi, bunga, kupu-kupu, kunang-kunang, angin, badai, seluruh gejala alam, dan keindahan-keindahan ciptaan-Nya sebagai inspirasi, sebagai teman pengusir sepi, sebagai puisi (ehm, dan siap-siap juga menjadi bahan puisi, he… ).

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap berbagi, siap delegasi, siap berkongsi mewujudkan mimpi, sama-sama meluruskan niat, menyempurankan visi dan misi, siap memberi kepercayaan dan diberi kepercayaan. Siap belajar mandiri, berdiri dengan kaki sendiri, mengurus hal urgent sendiri, mencari tahu, mencari informasi tentang kemana, dimana, dan kapanpun sendiri.

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap berjuang menjadi berani., siap menjadi pintar dan cerdas, siap belajar dan memulai dari awal lagi jika suatu saat berkumpul bersama kembali. Siap bahu-membahu, bekerja sama dan bekerja keras, saling mengingatkan. Siap menyesuaikan diri, siap toleransi, siap kompromi.

Siap menjalani hubungan jarak jauh adalah siap menerima kekurangan dan kelebihan, siap memaklumi keadaan. Siap saling menghargai, saling mengenyampingkan ego [ribadi, siap maju terus dan saling menyeimbangkan serta saling melengkapi, siap menjadi serasi, jalan beriringan, saling mengisi.

Begitulah, pada akhirnya bukankah semua terasa indah dalam kesederhanaan dan ketaksempurnaan jika kita bersedia meliatnya dari sudut pandang yang berbeda? Dan bukankah semuanya jadi terasa indah jika kita bersedia menyunggingkan senyum sebentar, bersedia tidak mengeluh, bersedia bersyukur dan menjadikan semuanya sebagai dari bagian dari proses menjadi dewasa, menjadi matang, menjadi apa adanya setelah semua kekuatan dan daya upaya dikerahkan, menjadi ikhlas.

Dan mungkin, Cuma satu kata yang mampu mewakili hubungan jarak jauh dengan berbagai suka-duka yang seru, dan penuj kejutan itu. Semua memang indah , unik, dan istimewa jika dilihat dalam satu kesatuan utuh bukan setengah-setengah. Seperti iklan komersil salah satu permen masa kecil dulu dengan jargonnya yang manis-asam-asin: LDL? RAME rasanya! Alhamdulillah…

dikutip dari buku : LONG DISTANCE LOVE (IMAZAHRA, DKK)

Tuesday, April 24, 2012

tak pahamiku


semakin coba ku lupakanmu
dalam kenang jiwa & kalbu,
semakin terperangkapku
di indah semu bayang dirimu.

Bandung, 10 September 2010

Wednesday, April 11, 2012

Ya dia

ya dia,
perempuan yg jadikanku merasa
begitu berharga dimata dunia,
perempuan yg tanpa disadarinya
bantuku tata kehidupanku perlahan

ya dia,
perempuan yg bangkitkan aku
dari mimpi-mimpi buruk yg tercipta untuk ku.

Sayangnya,
dia tak kan pernah jadi milikku,
emh. . . Batas usianya pisahkanku
dengan sisa hidupku yangg tak terlalu
lama lagi kan berlalu. . .